31 Juli 2006

0
Saat Kau Jauh

waktu henti di sudut nafasku
lelambai angin bawa seutas rindu
sejenak mematung
rindu tersalut pagutku
tanpamu
tanpa senyummu yang dulu kuukir di peluhmu
aku rindu

(Samarinda, 09 Maret 2006)

0
Persekutuanku

Adakah aku melangkahi malamku tanpa cahayaMu?
Sejenakku terlelap dalam mimpiku
Terbaring tanpa sehelai rinduMu
dan kunikmati hangat cinta semu

Tuhanku...
Lelapkan aku pada cintaMu
Sirami ragaku dengan dahagaMu
Kembaliku ingin memelukMu
Hingga pulas cintaku

0
Saat Kau Hadir

Saat kau hadir...
adalah saat terindah dalam hidupku

Saat kau hadir...
cinta ini hadir

(Samarinda, for sum1 light me up)
26 Juli 2006

0
Kurindukan Bersama-Mu

Malam dingin membiusku dalam pelukan
mendekapku lekat
patah kesadaran diri yang mungil dan dekil

Semakil kecil jiwa fana ini
lusuh pakaian lekat di nadi
tak nampak setitik salju di rongga kalbu

Malamku malam yang panjang
malam yang penuh hitam mencekam
gelap pekat berlumur karat

Diamku
ingin kubasuh ragaku yang rapuh
percikkan air wudhu akankah merajut rinduku
pada malam-malamku bersamamu
pada indahnya dekapanmu

"Rabbana dholamna anfusana
waillam taghfirlana wa tarhamnaa
lanakuunanna minal khosiriin"

samarinda, 26/07/06
21 Juli 2006

2
Rebound Effect

kebodku mati
berat bagiku mengumpulkan kata
setiap kuketikkan namaku
selalu muncul namanmu

kuulang kali kedua
hasilnya tetap sama
malah semakin besar terpampang di monitorku
semakin kuulang semakin banyak namamu

anehnya lagi tak bisa kuhapus nama itu
nama yang selalu mengingatkan aku
pada kehampaan bejana hatiku
pada kedalaman rinduku
16 Juli 2006

0
Kata Berkata

Kataku menjerit merintih
saat kususun sesukaku
"apa yang kaumau dariku?", kata kata

1
Suara Langit

Puisi Buat Sahabatku

sayup lembut angin pagi denyutkan hati yang lelap hanyut dibawa mimpi
derai kicau senja di ujung pelataran nirwana
berseru padu
"camar..."
jangan kauberhenti bernyanyi
jangan kauusai mengucap mantera suci
lantangkan kepak suaramu
terbanglah setinggi bintang
arungi awan-awan gersangmu
dan teruslah kauberucap makna mengukir cakrawala
lewat kata-kata yang kaupinjam dari tinta sang Pencipta
11 Juli 2006

0
Sudahlah

sudah simpan cinta itu
bungkus rapat dengan egomu
taruh di laci hatimu
kunci dan telan kunci itu

sudahlah
tak usah kaubuka lagi
jangan dicari lagi
kunci yang sudah terkubur
kunci yang sudah hancur

sudahlah
tak usah orang tahu
tentang cinta itu
tentang harapan itu
tentang semua yang kaumau

sudahlah sayang
semua telah berlalu
cinta itu telah luruh
melebur bersama merah senja
yang tergantung di tetes luka

sudahlah
simpan cinta itu
dekap erat di hatimu
semoga kan temani tidurmu
 
Setetes Nadi | © 2010 Blogger Template by DheTemplate.com | WordPress Theme 2 Blog