6 Agustus 2006

2
kutunggu kau malam ini

kutunggu kau malam ini
di bawah sinar bulan
di kerling cahya bintang

kutunggu kau malam ini
lepaskan sejuta dahaga
yang mengendap di ubun senja

kutunggu kau malam ini
hingga pagi menyapa
di balik senyum fajar merah
di balik senyum ranummu...

(Samarinda, 04/08/06)

0
Kerinduan

By: MW

Bulan separuh merangkul cahayanya dibalik kegelapan malam

Pekatnya mencumbu nada rintihanku yang berbisik lirih....


Dengarlah sayang... rintihanku....

Inginkan engkau menjamah relung kalbuku

sentuhlah perasaanku dengan kesucian jiwamu


Ku yakini jiwa kita menyatu dalam rasa

Sanubarimu pun bergetar...! ketika menyelami hasratku

Kala itu juga dirimu membuka pandanganku

menujumu untuk jumpai dirimu

yang sedang memeluk kerinduanku yg mendalam

Dan kusisipkan kata untuk mu...


...."Rinduku tak kan pernah sirna".....
Hanya untukmu sayang....

(Bogor, 04/08/06)
4 Agustus 2006

1
Semalam tanpamu

sepi...

sendiri...

tanpa suaramu malam ini



angin...

diam...
2 Agustus 2006

0
re: Puisi untuk mu

Kau menyapa

Saat sendiriku

di hujung rindu

pada malam kumenghitung bintang



Setangkai kasih

Kaubawa untukku

Kujaga rindu ini

Bersemayam

Bersama asa kita



Meski kau disana

Jauh di seberang

Kan kulabuhkan hatiku

Di pelabuhan hatimu
31 Juli 2006

0
Saat Kau Jauh

waktu henti di sudut nafasku
lelambai angin bawa seutas rindu
sejenak mematung
rindu tersalut pagutku
tanpamu
tanpa senyummu yang dulu kuukir di peluhmu
aku rindu

(Samarinda, 09 Maret 2006)

0
Persekutuanku

Adakah aku melangkahi malamku tanpa cahayaMu?
Sejenakku terlelap dalam mimpiku
Terbaring tanpa sehelai rinduMu
dan kunikmati hangat cinta semu

Tuhanku...
Lelapkan aku pada cintaMu
Sirami ragaku dengan dahagaMu
Kembaliku ingin memelukMu
Hingga pulas cintaku

0
Saat Kau Hadir

Saat kau hadir...
adalah saat terindah dalam hidupku

Saat kau hadir...
cinta ini hadir

(Samarinda, for sum1 light me up)
26 Juli 2006

0
Kurindukan Bersama-Mu

Malam dingin membiusku dalam pelukan
mendekapku lekat
patah kesadaran diri yang mungil dan dekil

Semakil kecil jiwa fana ini
lusuh pakaian lekat di nadi
tak nampak setitik salju di rongga kalbu

Malamku malam yang panjang
malam yang penuh hitam mencekam
gelap pekat berlumur karat

Diamku
ingin kubasuh ragaku yang rapuh
percikkan air wudhu akankah merajut rinduku
pada malam-malamku bersamamu
pada indahnya dekapanmu

"Rabbana dholamna anfusana
waillam taghfirlana wa tarhamnaa
lanakuunanna minal khosiriin"

samarinda, 26/07/06
21 Juli 2006

2
Rebound Effect

kebodku mati
berat bagiku mengumpulkan kata
setiap kuketikkan namaku
selalu muncul namanmu

kuulang kali kedua
hasilnya tetap sama
malah semakin besar terpampang di monitorku
semakin kuulang semakin banyak namamu

anehnya lagi tak bisa kuhapus nama itu
nama yang selalu mengingatkan aku
pada kehampaan bejana hatiku
pada kedalaman rinduku
16 Juli 2006

0
Kata Berkata

Kataku menjerit merintih
saat kususun sesukaku
"apa yang kaumau dariku?", kata kata

1
Suara Langit

Puisi Buat Sahabatku

sayup lembut angin pagi denyutkan hati yang lelap hanyut dibawa mimpi
derai kicau senja di ujung pelataran nirwana
berseru padu
"camar..."
jangan kauberhenti bernyanyi
jangan kauusai mengucap mantera suci
lantangkan kepak suaramu
terbanglah setinggi bintang
arungi awan-awan gersangmu
dan teruslah kauberucap makna mengukir cakrawala
lewat kata-kata yang kaupinjam dari tinta sang Pencipta
11 Juli 2006

0
Sudahlah

sudah simpan cinta itu
bungkus rapat dengan egomu
taruh di laci hatimu
kunci dan telan kunci itu

sudahlah
tak usah kaubuka lagi
jangan dicari lagi
kunci yang sudah terkubur
kunci yang sudah hancur

sudahlah
tak usah orang tahu
tentang cinta itu
tentang harapan itu
tentang semua yang kaumau

sudahlah sayang
semua telah berlalu
cinta itu telah luruh
melebur bersama merah senja
yang tergantung di tetes luka

sudahlah
simpan cinta itu
dekap erat di hatimu
semoga kan temani tidurmu
23 Juni 2006

0
Ajari Aku Merangkai Kata

Ajari aku merangkai kata
Dari ujung pedihnya luka
Agar aku usaikan lara

Ajari aku menyapa cinta
Yang terendap di pekat sangka
Agar ku tahu…

Arti diriku dan dirimu

1
Sendiriku...

Aku berjalan sendiri
di bawah deras hujan
di bawah redup bintang
tanpa sinar bulan
tanpa nyanyian malam
Sendiri...
31 Mei 2006

1
Mentari Hangatkan Senja itu...

Lirih angin meniup daun kering di taman gersang
terserak terempas lepas satu satu tangkai mawar
semasa pagi kusiram
semerbak wangi selubungi akar hati
selalu kunanti
berangan sore hari menengok pagi

lirih angin meniup daun kering di taman gersang
dan sang surya hangatkan senja itu...

(Samarinda, 24 april 2006)

0
Lemah

pedih luka ini tergores
menetes remah lara
haruskah aku menunggumu
hingga malam kelam pun bisu
sunyi
sepi
sendiri

9
Sajak Rindu buat Kekasihku

Dan bulan tersenyum di bawah ranting malam
Membawa hangatnya rindu pada sang bintang
Sepoi angin di kegelapan
Mengusik nyanyian sang malam

Tahukah dalam kelam bintang kesepian
Sendiri berteman awan
Sesekali ia tulis syair malam
Melantunkan nada rindu pada sang bulan

Pada malam ia mengadu
Pada pagi ia merayu
Adakah bulan masih tersenyum
Layaknya sang bayi lelap di pangkuan ibunya

Hanya rindu yang dapat terukir
Di baris cahaya kunang-kunang M
alam gelap tanpamu...
Aku merindumu. (I miss you)

(Samarinda, 23 Nop 2005, 17:20 WITA)

0
Ratapan Hati

kuterbenam tenggelam
di lautan rindu
merepah rapuh
padanya kutumbangkan hati
tanpa sadarku mati
hatiku mati
di puing ranting kumenajak
coba lelapi hati
nafasku sesak melesak
alirku darah menanah
Tuhanku yang tak mati
jangan petimatikan hati ini
untuk saat ini

0
Hilang

aku kehilangan kata
setiap kata yang kuukir dalam bait rinduku
tak cukup melukiskan risaunya

adakah kata
yang mampu mengalirkan tetesan air mata ini
yang dapat menghadirkan diriku
KepadaMu

Lamongan (10/11/05, 17:28)

1
Rindu Terdalam

aku datang membawa kerinduan
yang telah lama terendap dalam nafasku
kubawa rinduku bersama cinta yang terkubur dalam

kau bangkitkan aku
kau renggut hatiku
kau peluk cintaku

rinduku untukmu

Lamongan (10/11/2005, 16:29)

1
kuharap kau di sini

kemana hatiku pergi
meninggalkan raga tak bernyawa
disini
disudut gelisahku
kemana haniku pergi
kemana purnamaku
hanya perih yang terbagi
bersama angin malam kubernyanyi
menanti hati
hanya hati
hati malamku

0
Rindu

Angin berhembus manja
Pada air mata ia hanyutkan lelehan rindu
Pada gerimis ia teteskan roman yang dalam
Kucoba kumpulkan asa
Akankah purnama malamku
Cahayanya temani mimpiku
Hingga kudapati hangat pelukmu, cumbu mesramu
Hadir di setiap waktuku
Meleburkan awan kelam
Yang selama ini membayangi
Menepiskan gundah gulana
Anganku hanya lamunan?

Samarinda (03/12/05, 08:46)

0
gundah

aku gundah malam ini tak kutahu apa yang terjadi
sesak dadaku melayang pada kegelapan terasa menghimpit mencekik melemparku jauh
aku masih sendiri malam ini melihat awan hitam tergantung di pelupuk nanarku
itukah yang kan terjadi?
atau cuma mimpi semalam...
dan kuterbangun dalam pelukanMu?
masih sendiri kuberteman malam
bahkan angin pun menghembuskan kebencian
menambatkan kepedihan seakan bertanya pada kawan
masihkah kau berangan-angan? Samarinda (27/01/06, 02:03)
30 Mei 2006

0
Sitemap

Sebelumnya saya sampaikan terima kasih buat mas Irfan atas tutorial dalam membuat daftar isi blog otomatis ini...
 
Setetes Nadi | © 2010 Blogger Template by DheTemplate.com | WordPress Theme 2 Blog