Malam dingin membiusku dalam pelukan
mendekapku lekat
patah kesadaran diri yang mungil dan dekil
Semakil kecil jiwa fana ini
lusuh pakaian lekat di nadi
tak nampak setitik salju di rongga kalbu
Malamku malam yang panjang
malam yang penuh hitam mencekam
gelap pekat berlumur karat
Diamku
ingin kubasuh ragaku yang rapuh
percikkan air wudhu akankah merajut rinduku
pada malam-malamku bersamamu
pada indahnya dekapanmu
"Rabbana dholamna anfusana
waillam taghfirlana wa tarhamnaa
lanakuunanna minal khosiriin"
samarinda, 26/07/06
mendekapku lekat
patah kesadaran diri yang mungil dan dekil
Semakil kecil jiwa fana ini
lusuh pakaian lekat di nadi
tak nampak setitik salju di rongga kalbu
Malamku malam yang panjang
malam yang penuh hitam mencekam
gelap pekat berlumur karat
Diamku
ingin kubasuh ragaku yang rapuh
percikkan air wudhu akankah merajut rinduku
pada malam-malamku bersamamu
pada indahnya dekapanmu
"Rabbana dholamna anfusana
waillam taghfirlana wa tarhamnaa
lanakuunanna minal khosiriin"
samarinda, 26/07/06
0 tanggapan:
Posting Komentar
Terima kasih atas kunjungannya. Silahkan tinggalkan pesan komentar sesuai topik bahasan di atas kalo ada saran dan pertanyaan. Blog ini Dofollow, mohon jangan spam, bersifat promosi, atau pun memasukkan link/url. Komentar yang demikian akan saya hapus.